Selasa, 28 September 2010

Proposal Komstrag

a. Nama Kegiatan
Selamatkan Bumi dengan Mengurangi Pemakaian Kantong Plastik
b. Tema Kampanye
Save Our Earth
c. Pendahuluan
d. Latar Belakang
Suhu bumi semakinlhari semakin panas, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu tingkat polusi udara yang terus meningkat, dimana penggunaan freon dan asap buangan kendaraan bermotor yang makin tinggi, penebangan hutan yang tidak diikuti dengan reboisasi hutan atau penanaman kembali hutan. Masalah ini didunia dikenal dengan “Global Warming” atau “Pemanasan Global”. Pemanasan global menyebabkan perubahan iklam di dunia yang cukup drastis, serta menyebabkan efek rumah kaca. Untuk menyikapi isu global warming (pemanasan global) di dunia international maka Indonesia yang merupakan salah satu paru-paru dunia berusaha untuk menyikapi hal ini dengan cara turut serta perduli terhadap isu Pemanasan Global ini. Salah satu yang sangat dekat dengan kita adalah keberadaan kantong plastik. Kantong plastik memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kita. Diantaranya
1. Kantong plastik memberi kontribusi dalam mencemari lingkungan.
Mereka dibuang ke TPA jika sudah tidak digunakan lagi. Setiap tahun semakin banyak kantong plastik yang mencemari lingkungan, mereka mencemari saluran air, taman, pantai, dan jalan-jalan. Jika dibakar, kantong plastik justru mencemari udara karena menimbulkan asap beracun.
Sekitar 100.000 hewan seperti lumba-lumba, kura-kura paus, penguin mati setelah memakan kantong plastik. Mereka menelan kantong plastik karena mereka mengira itu makanan mereka. Lebih buruk lagi, binatang tidak bisa mencerna kantong plastik yang mereka makan.
2. Kantong plastik termasuk unsur non-biodegradable
Salah satu dampak terburuk kantong plastik adalah sifat kantong plastik yang non-biodegradable. Tanah membutuhkan waktu sekitar 1000 tahun untuk mengurai sebuah kantong plastik.

3. Produksi tas plastik memerlukan minyak bumi
Harga minyak bumi semakin melambung dari hari ke hari, persediaannya pun kian hari semakin menipis. Padahal minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Minyak sangat penting bagi untuk menunjang kehidupan manusia terutama sebagai sumber energi, bahan bakar, dan penerangan, Disisi lain, selama ini produksi minyak bumi hanya terfokus untuk memproduksi kantong plastik saja.
4. Bahaya kantong plastik terhadap kehidupan biota laut
Kantong plastik merupakan salah satu pemberi kontribusi terbesar dalam mencemari daerah pinggiran pantai. Banyak hewan dan biota laut terluka dan tewas setiap hari oleh sampah kantong plastik. Kita banyak menjumpai akhir-akhir ini kura-kura mati setelah memakan kantong plastik, kantong plastik merupakan santapan sehari-hari bagi hewan-hewan laut. Bagi manusia, beberapa kasus menemukan bahwa manusia tewas karena terjerat dalam kantong plastik ketika mereka tenggelam di laut. Sampah kantong plastik yang mencemari saluran air akan terbawa hujan dan sebgian berakhir di laut.
Selain bagi lingkungan plastik juga berbahaya bagi manusia. Kepala Badan POM RI Husniah Rubiana Thamrin Akib mengatakan, kantong plastik berwarna terutama yang hitam umumnya produk daur ulang. "Padahal dalam proses daur ulang, riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas pestisida, kotoran hewan/manusia, limbah logam berat atau lainnya. Selain itu dalam proses daur ulang juga seringkali ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah resiko bagi kesehatan," kata Husniah.
Fakta lain mengenai kantong plastik yaitu:
1. Setiap tahunnya penduduk dunia menggunakan 500 milyar kantong plastik dan ini berarti ada 1 juta kantong plastik tiap menitnya.
2. Pada umumnya 11% dari limbah rumah tangga terbuat dari plastik.
3. Kantong sekali pakai (kantong yang disediakan di supermarket) membutuhkan waktu sampai 1000 tahun untuk bisa membusuk.
4. Hingga kini, mendaur ulang plastik tidak diwajibkan di negara manapun, walaupun plastik tersedia di semua belahan dunia.
5. Plastik hanya kurang dari 1% yang mampu didaur ulang dengan biaya yang sangat mahal. Daur ulang satu ton kantong plastik menghabiskan biaya sekitar 40 juta rupiah, sementara produksi satu ton plastik hanya menghabiskan sekitar 350 ribu rupiah.
Oleh karena itu kampanye ini amat diperlukan agar masyarakat sadar akan betapa bahayanya dampak dari sebuah kantong plastik. Selain berdampak pada bersihnya lingkungan kita, kampanye ini juga sebagai salah satu kepedulian dari isu yang lebih besar, yaitu Global Warming dan Earth Day. Diharapakan kampanye ini dapat menggugah masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan dan kesehatan mereka.
e. Tujuan
1. Jangka Pendek
- Berkurangnya peredaran sampah plastik yang dapat diketahui ditempat pembuangan akhir
- Banyaknya orang yang menukarkan kantong plastik mereka dengan tas/kantong yang terbuat dari bahan yang tak berbahaya pada lingkungan, contohnya saja terbuat dari kain
2. Jangka panjang
- Meningkatnya kesadaran terhadap bahayanya kantong plastik baik bagi manusia maupun lingkungan
- Baik disupermarket ataupun pasar tradisional penggunaan kantong plastik sudah sangat dihindari atau jarang ditemukan
- Tanah menjadi lebih produktif dikarenakan sudah berkurangnya timbunan sampah
- Lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat





f. Target Audiens
Target Primer
Mahasiswa
- Aspek Demografi
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
Usia : 18-25 tahun
Pekerjaan : Pelajar
- Aspek Geografi
Tinggal atau berdomisili di dekat kampus atau lingkungan belajar terutama yang indekost
- Aspek Psikografi
Mahasiswa merupakan agent of change yang memiliki kontribusi besar pada masyarakat Mahasiswa melakukan transaksi yang sangat berpotensi menggunakan kantong plastik, contoh: membeli makanan, membeli kebutuhan sehari hari.
Target Sekunder
Tempat tempat belanja atau supermarket
- Aspek Geografi
Tempat belanja yang padat pengunjung
- Aspek Psikografi
Tempat belanja merupakan tempat yang tidak terhindarkan untuk menggunakan kantong plastik. Karena pada tiap transaksinya, pembeli selalu membutuhkan kantong plastik untuk mempermudah membawa barang belanjaannya



Target Tersier
Para stakeholder yang diharapkan mendukung program ini, misalnya: Asosiasi ritel, himpunan pendagang pertokoan, pemerintah melalui dinas lingkungan hidup, institusi pendidikan, para donator dan sponsor
- Aspek Geografi
Tinggal atau berdomisili di daerah padat penduduk
- Aspek Psikografi
Memiliki perhatian terhadap konten kampanye yang akan dilakukan
Memiliki kepentingan tersendiri terhadap kampanye ini
Memiliki sumber daya yang potensial untuk mendukung kampanye ini
g. Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength atau Kekuatan
- Kekuatan atau kelebihan dari kampanye ini adalah sangat mudah dilakukan jika kita memiliki niat benar benar untuk melestarikan lingkungan hidup.
- Banyak aktivis lingkungan hidup yang mendukung kampanye ini
- Masyarakat sudah mulai peduli akan lingkungan mereka.
2. Weakness atau kelemahan
- Sulit mengubah kebiasaan yang sudah melekat pada masyarakat.
- Kantong plastik sangat mudah didapat, praktis , kuat, ringan, fungsional, higienis dan memiliki harga yang sangat murah.

3. Opportunity atau peluang
- Dampak buruk dari pemakaian kantong plastik sudah mulai sangat menggangu masyarakat.
- Masih sedikit pusat pengolahan sampah plastik, hasil dari pengolahan ini bisa dijadikan salah satu sumber dana.
4. Threat atau Ancaman
- Ancaman mungkin datang dari perusahaan pembuat kantong plastik namun ancaman ini dianggap tidak terlalu besar jika dibanding dengan dampak bahaya dari kantong plastik itu sendiri.
h. Waktu dan Tempat
Target Primer (mahasiswa)
Waktu : 22 April 2010 pukul 10:00 WIB
Tempat : Kampus
Terget Sekunder (Tempat tempat belanja atau supermarket)
Waktu : 23 April 2010 pukul 10:00 WIB
Tempat : Tempat Belanja disekitar kampus pada khususnya dan empat belanja padat pengunjung lainnya pada umumnya
Terget Tersier (Stakeholder)
Waktu : 24 April 2010 pukul 10:00 WIB
Tempat : Fleksibel tergantung tempat yang dituju




I. Alat Kampanye
Alat atau media yang digunakan yaitu:
- Kantong Kertas
- Poster
- Stiker
- Pin
Alat utama kampanye ini tentu saja kantong kertas yang di design dengan konsep praktis, simple dan modis. Kantong kertas ini akan ditukarkan dengan kantong plastik yang telah dikumpulkan terlebih dahulu ketika kampanye berada pada segmen mahasiswa. Selain kantong kertas, aka nada juga pembagian pin yang menjadi simbol bahwa orang yang menggunakan pin tersebut berarti dia sudah menjadi agent of change dalam kampanye ini. Kantong kertas juga akan disebarkan pada toko toko yang berada disekitar kampus agar dalam tiap ada transaksi, kantong ini bisa digunakan untuk mengangkut barang bawaan dari pelanggan.
Petani China, Mr. Chen Fei, yang tinggal di Yongjia, provinsi Zhejiang, berkeliling sepanjang provinsi, kemudian menyeberangi negara tersebut untuk berkampanye mengenai penggunaan keranjang bambu tradisional untuk menggantikan tas plastik pada kegiatan belanja bahan pangan. Dalam rangka menghentikan polusi putih oleh pembuangan sampah plastik di Sungai Nan Xi di dekat rumahnya, dia mulai mengubah kotanya sendiri menjadi bebas tas plastik dengan memberikan keranjang kepada para penduduk dan toko-toko setempat demi mendorong mereka untuk berhenti menggunakan tas-tas plastik. Sisanya adalah sejarah. Selama 6 tahun terakhir, usaha yang tekun dari Tuan Chen Fei yang telah mendistribusikan lebih dari 6.000 keranjang, dan menganjurkan banyak untuk menghindari tas plastik. Pada tahun 2006, pemerintah China telah mempersembahkannya Penghargaan Bumi (Globe Award), piala lingkungan yang paling bergengsi di China. Belajar dari bangsa China diatas, pemerintah juga bisa memberi stimulus dengan penghargaan pada kota yang paling peduli terhadap lingkungan atau sebagainya untuk mendukung program kampanye ini.



j. Fase Kampanye
- Fase Pengenalan
Tahapan untuk memulai kampanye dengan pesan-pesan umum tentang bahayanya kantong plastik bagi kesehatan dan lingkungan tempat tinggal kita. Mengenalkan betapa bahayanya sebuah kantong plastik jika tidak ditanggulangi mulai dari sekarang. Mensosialisasikan manfaat dari pengurangan penggunaan kantong plastik.
- Fase Lanjutan
Fase utama, di sini penggunaan seluruh media kampanye akan dioptimalkan. Mulai fase ini para target kampanye akan diajak untuk menukarkan kantong plastik yang dimilikinya dengan kantong kertas serta pengkonversian secara bertahap kantong plastik menjadi kantong yang lebih ramah terhadap lingkungan.
- Fase Kontinuitas
Mempertahankan perilaku masyarakat setelah mendapatkan treatment kampanye sehingga diharapkan pemakaian kantong plastik dapat seminimal mungkin demi terciptanya lingkungan yang sehat.
k. Indikator Keberhasilan
- Indikator keberhasilan jangka pendek
Indikator keberhasilan jangka pendeknya adalah seberapa banyak orang atau target audience primer yang berhasil dirangkul sehingga mereka menukarkan kantong plastik miliknya dengan kantong kertas yang telah kita design sedemikian rupa sehingga terlihat modist dan menarik. Jika kantong kertas yang telah disediakan tadi habis tertukar dengan kantong plastik maka kampanye ini bisa dikatakan sudah berada dalam track yang benar menuju keberhasilan
- Indikator keberhasilan jangka panjang
Indikator keberhasilan jangka panjangnya bisa dilihat di tempat penampungan sampah. Jika sampah yang berasal dari kantong plastik berkurang dalam jumlah yang signifikan berarti kampanye ini sudah berjalan dengan baik. Indikator lainnya bisa kita dapatkan dengan mealukan survey terhadap pedagang berada disekitar kampus, jika hasil survey menunjukan para pelanggan suduah mulai membawa kantong sendiri ketika berbelanja maka kampanye ini bisa dikatakan berjalan dengan baik. Satu indikator lagi yang mungkin dapat menjadi acuan adalah berkurangnya kerusakan tanah akibat sampah plastik. Namun hal ini butuh waktu yang cukup lama untuk melihat dampak nyatanya.
l. Evaluasi
Kampanye ini akan mendapatkan hambatan pada awalnya. Hambatan itu adalah sulitnya mengubah kebiasaan yang sudah melekat pada diri seseorang. Akan sulit mengubah kebiasaan orang yang sudah terbiasa menggunakan kantong plastik pada tiap transaksinya menjadi harus membawa kantong sendiri untuk membawa tiap barang belanjaannya. Namun tidak ada kata tidak mungkin, contohnya di Cole Bay, sebuah komunitas kecil di Tasmania, Australia, telah menarik semua tas-tas plastik di semua toko barang ecerannya sejak tahun 2003. Hal tersebut dimulai oleh pemilik toko roti setempat, Ben Kearney, dengan dukungan penuh dan partisipasi dari semua pedagang eceran di kota tersebut. Rancangan dan pemberian harga pada tas kain dan kertas alternatif disetujui. Lima tas gratis didistribusikan ke setiap rumah tangga, dan itu telah berhasil dilakukan. Tidak menutup kemungkinan jika hal ini diterapkan pula di Indonesia. Kuncinya ada pada mahasiswa yang menjadi agent of change. Jika mahasiswa dapat menjadi pionir untuk kampanye ini maka akan lebih mudah merangkul masyarakat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar