Selasa, 28 September 2010

Perkembangan Media Massa Konvensional dan Media Massa Baru

Pengertian Media Mainstream atau Media Konvensional
Media massa merupakan singkatan dari media komunikasi massa yaitu saluran, alat, atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Media massa adalah istilah yang dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Fungsi media massa adalah tugas khusus yang dibebankan pada media massa. Disebutkan 4 fungsi media massa yaitu fungsi penyalur informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi mempengaruhi. Mainstream media atau media massa, umumnya digunakan untuk mencetak publikasi, seperti koran dan majalah yang banyak dibaca oleh masyarakat, bersama dengan stasiun televisi, film dan radio yang berisi acara-acara yang diminati penonton.
Karakteristik komunikasi massa yang meliputi beberapa hal, yaitu : 1. Komunikatornya melembaga, berbicara mewakili lembaga (media massa), bukan atas nama dirinya sendiri. 2. Pesan bersifat umum karena dikonsumsi untuk orang banyak yang heterogen. 3. Menimbulkan keserempakan. 4. Serentak penerimaan oleh massa. Media yang menjadi saluran komunikasi diterima pada saat yang sama oleh public. 5. Berlangsung satu arah, yaitu komunikator kepada komunikan.
Segala isi dan peristiwa yang ada di dunia menjadi sumber informasi bagi media massa. Selanjutnya, media massa mempunyai tugas dan kewajiban – selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi – untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya)


.

Pengertian Media Massa Baru atau New Media
Media baru adalah istilah yang luas yang muncul di bagian akhir abad ke-20 untuk mencakup penggabungan media tradisional seperti film, gambar, musik, lisan dan tertulis kata, dengan kekuatan interaktif dari komputer dan teknologi komunikasi, komputer memungkinkan konsumen perangkat dan yang paling penting internet. media Baru menyodorkan kemungkinan akses on-demand untuk konten kapan saja, di mana saja, pada perangkat digital, serta umpan balik pengguna interaktif, partisipasi kreatif dan pembentukan masyarakat sekitar isi media. Apa yang membedakan media baru dari media tradisional bukan digitalisasi konten media ke bit, kecuali kehidupan dinamis dari isi. Dengan demikian, siaran televisi high-definition digital film dilihat pada TV plasma digital masih contoh media tradisional, sedangkan "analog" kertas poster sebuah band rock lokal yang berisi alamat web dimana para fans dapat menemukan informasi dan digital download musik adalah contoh komunikasi media baru.
Meluasnya pemakaian teknologi digital sebagai pengantar informasi telah membuka jalan bagi Indonesia memasuki era New Media. Sejumlah grup industri media besar nasional secara strategis telah menyiapkan langkah konvergensi isi melalui dunia digital. Internet menjadi teknologi konvergensi yang menyatukan berbagai platform media dalam satu bentuk baru media.
Ada dua karakter ” baru” dari media yang bertumbuh lewat internet itu. Pertama, kecenderungannya menyajikan peristiwa secara cepat dan dihadirkan lewat beragam platform sekaligus, dari video, suara dan teks. Kedua, melalui teknologi digital, pesan atau informasi menyebar secara horisontal, dari satu pengguna ke satu komunitas, atau sebaliknya. Misalnya, kemunculan YouTube, aplikasi jejaring sosial berbasis video, membuat berbagai peristiwa penting dikirim oleh individu dan dengan sekejap informasi bergambar itu bisa diakses secara global.


Perkembangan Media Massa Konvensional menjadi New Media
Keberadaan media konvensional seperti surat kabar cetak yang mulai tersaingi oleh keberadaan media elektronik seperti internet. Kemudahan – kemudahan yang ditawarkan media elektronk ditengah kesibukan manusia yang semakin tinggi, membuat media elektronik menjadi pilihan tepat untuk memperoleh informasi. Munculnya media baru telah meningkatkan komunikasi antara orang di seluruh dunia dan Internet. Ini telah memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri melalui blog, situs web, gambar, dan user-generated media lainnya.
Di tengah hempasan arus globalisasi, perkembangan teknologi, serta tingginya kompetisi industri, media secara perlahan mulai mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut mendorong munculnya media non konvensional atau yang saat ini disebut sebagai new media. Media komunikasi konvensional yang selama ini digunakan dan beredar di masyarakat adalah media audio visual, baik berupa media cetak maupun media elektronik. Media visual adalah jenis media komunikasi pertama yang berada dalam masyarakat. Pada mulanya, media komunikasi yang pertama bersifat visual adalah buku. Buku, atau teks tertulis, merupakan kumpulan dari cerita dan pengalaman manusia yang didokumentasikan. Masyarakat pada masa lampau menggunakan papyrus sebagai media menulis, yang akhirnya berkembang menjadi kertas. Isi dari teks tersebut ditulis secara manual (menggunakan tangan). Masuknya teknologi mesin cetak mengubah industri media tersebut. Teknologi tersebut mengubah penggunaan tulisan tangan dalam buku menjadi menggunakan mesin cetak. Mesin cetak terbuat dari logam-logam yang saling terpisah sehingga dapat menyusun kata dan kalimat.
Perubahan dalam industri media visual yang ditandai dengan berkembangnya teknologi mesin cetak menimbulkan jenis-jenis media komunikasi visual berupa majalah dan koran berita. Meski pada mulanya teknologi ini digunakan untuk kepentingan agama, yaitu mencetak kitab agama, saat ini majalah dan koran berita lebih bernilai komersil. Majalah dan koran berita adalah media komunikasi yang bersifat massa. Sifatnya yang tercetak memudahkan masyarakat untuk membacanya secara berulang-ulang kapanpun dan dimana pun.
Dalam media audio, jenis media komunikasi yang banyak digunakan dalam masyarakat adalah radio. Radio merupakan media massa yang menggunakan teknologi analog, yaitu menggunakan pita frekuensi AM dan FM. Penggunaan radio bersifat teregional karena adanya batas area cakupan siaran. Media audio visual yang paling populer dalam masyarakat adalah televisi. Televisi telah menjadi media komunikasi yang dianggap paling efektif. Hal ini disebabkan sifat televisi yang mampu menyalurkan gambar serta suara, sebuah kelebihan dibandingkan dengan media konvensional lainnya. Kemampuannya dalam menyalurkan gambar dan suara menggunakan teknologi analog berupa gelombang elektromagnetik. Televisi terdiri dari ribuan titik piksel yang berasal dari elektron berenergi tinggi. Meskipun televisi dianggap sebagai media komunikasi paling menarik dan efektif, pada dasarnya televisi adalah media komunikasi yang masih bersifat satu arah.
Perkembangan teknologi pada saat ini telah berusaha mengubah media-media komunikasi konvensional tersebut. Beberapa teknologi yang mendorong terjadinya perubahan dalam industri media tersebut adalah teknologi digital dan internet. Teknologi digital adalah perubahan dari teknologi analog yang menggunakan siaran berupa gelombang elektromagnetik. Teknologi digital mengubah informasi menjadi deretan kode-kode (berupa kumpulan angka terdiri dari 0 dan 1). Teknologi digital turut mendukung munculnya internet yang pada saat ini telah mulai marak digunakan di masyarakat. Internet memungkinkan penggunanya untuk berhubungan dengan pengguna lain dalam suatu jaringan sehingga penyebaran informasi tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Masuknya teknologi digital dan internet dalam industri media mengakibatkan timbulnya media-media baru (new media).
Pada media visual berupa media cetak, masyarakat mulai beralih ke sumber media publikasi lain seperti internet. Teknologi digital memungkinkan munculnya jenis media baru yaitu e-book, e-magazine, dan e-newspaper. Ketiga jenis media visual tersebut tidak lagi dicetak, melainkan berbentuk digital dan dapat dengan mudah dibaca, diperoleh, disimpan, serta disebarkan melalui media internet. Selain media visual berupa media cetak, media audio radio juga turut mengalami perubahan akibat perkembangan teknologi digital dan internet. Penggunaan radio analog yang dibatasi regionalisasi dapat dipatahkan oleh internet dengan adanya new media berupa radio satelit. Radio satelit merupakan radio yang melakukan siaran secara digital menggunakan satelit komunikasi.
Dengan menggunakan satelit komunikasi, jangkauan siaran radio dapat diperluas. Misalnya adalah penyedia radio satelit WorldSpace yang jangkauan siarannya mencapai Asia, Eropa, dan Afrika. Selain radio satelit, radio turut mengalami perubahan akibat internet. Pada saat ini siaran radio dapat diterima melalui jaringan internet. Dengan demikian, pengguna internet dapat mendengarkan siaran radio meski siaran tersebut berada di belahan dunia lain seperti Amerika Serikat dan Eropa.
Perubahan dalam industri media terutama terlihat dari perkembangan media audio visual berupa televisi. Teknologi digital menghasilkan kualitas siaran yang lebih baik dari siaran analog. Selain itu, teknologi digital memungkinkan penyediaan konten siaran yang lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan teknologi analog. Siaran televisi kini tidak lagi dibatasi secara regional, dengan teknologi digital dan internet, konten siaran dapat dinikmati masyarakat melalui internet. Masyarakat dapat melakukan streaming siaran televisi tanpa dibatasi batas ruang dan waktu . Proses perubahan dalam industri media itu sendiri pada akhirnya akan mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat terhadap media-media konvensional. Masyarakat akan mengurangi pembelian buku, majalah, maupun koran, karena telah digantikan oleh buku, majalah, dan koran digital yang dapat dibaca secara online karena sifatnya yang lebih murah. Perusahaan yang menggunakan teknologi cetak akan menurunkan produksinya hingga pada akhirnya bukan tidak mungkin industri media digital akan lebih banyak digunakan dan menghilangkan penggunaan media konvensional di masyarakat.
Sejumlah media tradisional seperti cetak dan siaran berbasis elektronik pun terpaksa melakukan perubahan besar, dengan menghadirkan versi online di internet, dan mempertajam persaingan mereka di ranah media digital. Di Indonesia, kita menyaksikan munculnya news site sekaligus megaportal seperti Kompas.Com, yang menyatukan beragam platform media dari Grup Kompas Gramedia. Kehadiran Kompas.Com meramaikan bursa media digital yang sejak lama dikuasai oleh Detik.Com.
Dari dunia siaran elektronik, Grup MNC juga menghadirkan konvergensi media lewat Okezone.Com, yang menyatukan ragam media elektronik dan cetak di bawah Grup itu. Begitu juga dengan Visi Media Asia (VIVA) yang membawahi ANTV dan TVOne memutuskan membentuk lini konvergensi melalui VivaNews.Com. Sementara Jawa Pos Grup dikabarkan segera menyatukan aneka platform media cetak daerah dan televisi lokal mereka dalam satu media online. Konvergensi tampaknya telah menjadi strategi baru bagi industri media nasional. Metro TV lewat tayangan bincang-bincangnya sudah mengintegrasikan new media untuk mengajak permirsanya berinteraksi langsung melalui Facebook, Instant Messenger, juga SMS. Pemirsa bisa bertanya kepada narasumber maupun mengomentari topik yang tengah didiskusikan.

1 komentar: