Senin, 12 April 2010
Militer Inggris Jadikan Masjid Sasaran Tembak
Hidayatullah.com--Muslim Inggris, Kamis (8/4), menuntut permintaan maaf dari Kementerian Pertahanan atas penggunaan replika masjid sebagai target di tempat latihan menembak militer di Inggris Utara.
Bradford Council for Mosques (BCM), organisasi Muslim yang ada di wilayah sekitar lokasi, meminta agar replika masjid berkubah hijau dicopot, dan menjamin bahwa replika serupa tidak akan pernah digunakan lagi.
"Strukturnya memang menyimbolkan masjid," kata jurubicara BCM, Ishtiaq Ahmed, kepada Reuters (8/4).
"Masjid adalah tempat ibadah kami, tempat damai, dan jika ada orang yang menganggapnya sebagai tempat berbahaya yang oleh karenanya harus ditembaki, maka hal itu sangat tidak bisa diterima."
Pihak militer Inggris mencoba berdalih. Seorang sumber di kemiliteran mengatakan, bahwa mereka menggunakan hardboard di tempat latihan menembak di Catterick, North Yorkshire, untuk membuat struktur background agar kelihatan lebih realistik seperti keadaan di medan perang Afghanistan yang sesungguhnya. Struktur atau replika yang ada, katanya, tidak digunakan sebagai target langsung. Bentuk-bentuk lain khas Timur Tengah juga dipakai, seperti palem-paleman dan saluran irigasi.
Alasan pihak militer itu mengada-ada, karena menurut BCM, tempat latihan itu sama sekali tidak menyerupai apa yang akan dijumpai pasukan Inggris di Afghanistan.
"Jika mereka memakai replika jalan atau sebuah desa di Afghanistan dengan sebuah masjid seperti yang ada di lokasi sebenarnya, kami bisa memahaminya. Tapi ini, ada enam atau tujuh struktur yang diletakkan di jalur tembakan langsung. Siapapun yang melihat itu, pasti akan menyimpulkan bahwa struktur-struktur itu adalah masjid," jelas Ahmed.
Sekitar 9.500 pasukan Inggris sekarang ini berada di Afghanistan, sebagai bagian dari pasukan gabungan yang dipimpin AS untuk memerangi Taliban.
Reuters melaporkan, Kementerian Pertahanan meminta maaf, dengan mengatakan bahwa mereka tidak pernah bermaksud untuk membuat struktur itu kelihatan seperti atau replika masjid.
"Kami berencana melakukan sebuah pertemuan dengan wakil-wakil dari komunitas Muslim, untuk mendengar keberatan mereka dan mendiskusikan langkah selanjutnya," kata seorang jurubicara dalam sebuah pernyataan.
[di/rtr/www.hidayatullah.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar