Jumat, 23 April 2010
Duhai Lelaki yang Memiliki Iman...
Dadaku sesak
Setiap kali melihat ceceran darah itu
Tubuh yang terpisah dari kepalanya
Usus yang terburai
Kepala yang pecah
Tubuh yang hangus terbakar
Muslim-muslimah yang ditelanjangi.
Amarahku membara.
Setiap kali kumelihat seringai tawa itu
Sorot mata yang penuh nafsu
Mulut yang senantiasa berucap kehinaan
Tangan yang senantiasa menyiksa mencabik kehormatan
Kaki yang senantiasa menendang dan memburu
Bak singa yang kelaparan
Tingkah tak ubahnya binatang
Tak pantas disebut manusia.!
Fathimah, Nadia, Aisyah
Siapa lagi yang akan terenggut kehormatannya
dipenjara yang pengap itu?
Oh Rabbi,
Mereka memandangku
Matanya begitu sayu
Namun bibir itu bertasbih, bertahmid, bertakbir
Mereka meronta meminta belas kasih saudaranya.
Ya Rabbi,
Mereka berteriak
Innamal mu’minuuna ikhwah
Innamal mu’minuuna ikhwah
Mereka menagih kalam-Mu itu pada kami.
Ya Rabbi,
Hati ini bertanya
Apakah masih ada yang menyambut seruan itu?
Seruan meminta pertolongan
Selamatkan izzah kami, selamatkan agama yang ada dihati kami!!!
Ya Rabbi,
Bahkan mereka mengancam
Kan kuadukan kehormatanku pada Mu ya Allah,
Mereka saudara-saudaraku tak lagi peduli pada ayat-ayat-Mu,
”Barangsiapa meninggalkan saudaranya yang membutuhkan pertolongan
maka dia akan ditinggalkan oleh-Nya ketika terdesak dalam kesulitan.”
Ohhh...Rabbul Izzati,
Apa yang harus kulakukan ?
Hanya lisan yang menyeru saudara seakidah
untuk menyambut panggilan-Mu
Itulah yang kulakukan.
Wahai orang yang mempunyai iman
Apakah jiwamu terbakar ketika mendengar jerit mereka?
Apakah dirimu merasakan pula sakitnya siksaan yang mereka alami?
Duhai lelaki yang mengaku memiliki iman
yang menangis diwaktu manusia tertidur lelap
yang dilebihkan atasnya kekuatan
yang dikhususkan baginya syari’at berperang
yang lemah lembut terhadap kaum mukmin
dan yang keras terhadap kaum kafir
Duhai lelaki yang ketika mendengar seruan-Nya, hatinya gemetar.
Bersiaplah wahai diri yang dirindukan syurga
Istanamu telah menanti
Isteri akhiratmu telah menunggu
Sambutlah panggilan-Nya
Sambutlah panggilan saudaramu
di negeri-negeri yang terjajah.
Persiapkanlah diri kalian
untuk menghadapi kaum terlaknat itu
iman, ilmu, fisik dan materi
kami menunggu berita kemenangan atau syahid yang mulia.
Adakah yang terpanggil hatinya?
Lakukanlah tindakan nyata!
Apakah kesana ada yang mencari jalan ?
Tentu ada
Tapi hanya jiwa yang kokoh imannya dan terpilih jiwanya....
Saudarimu yang merindu
berjumpa Rabb-nya di medan Jihad
[Syauqiyyah Syahidah]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar