Selasa, 20 April 2010

Lembah Korengal di Kunar, Afganistan : Lembah Kematian Bagi Tentara AS


Beberapa hari setelah AS mengurangi jumlah pasukannya di beberapa wilayah di Afganistan, Al Jazeera mencoba menelusuri wilayah-wilayah tersebut. Ketika berada di lembah Korengal, propinsi Kunar di Afganistan bagian timur, Al-Jazeera mendapati Taliban sudah mengendalikan wilayah tersebut dan mengontrol seluruh akses ke setiap bagian dari pemukiman di sekitarnya.

Para pejuang Taliban mengatakan mereka bermaksud menjadikan propinsi Kunar sebagai pangkalan untuk memulai serangan baru dan menangkap lebih banyak musuh.

Mereka juga menyatakan kalau mereka telah menyimpan beberapa ton bahan peledak dan amunisi yang ditinggalkan pasukan Amerika.

"Ada banyak amunisi yang ditinggalkan di sini, mortir, roket dan rudal, semua ada di sini. Insya Allah, kami akan gunakan alat-alat tersebut untuk melawan pasukan Amerika dan sekutunya." kata Anwar, salah seorang komandan Taliban.

Beberapa penduduk setempat juga sudah berani berkunjung ke daerah yang sekarang penuh dengan sampah dan puing-puing ini.

Seorang penduduk mengatakan kalau ia yakin stabilitas akan segera tercapai di Kunar setelah pasukan asing pergi. "Kami tidak menginginkan orang Amerika di sini, kami juga tidak ingin orang Jerman atau orang asing lainnya berada di sini. Kami tidak ingin orang asing masuk ke wilayah dan negeri kami. Kami hanya ingin damai. Kami ingin Taliban dan Islam. Kami tidak ingin apa-apa lagi." tegasnya

Lembah Korengal, dijuluki lembah kematian oleh pasukan AS karena di lokasi tersebut mereka sering mendapatkan perlawanan sengit dari Taliban. Setidaknya 42 tentara AS tewas di lembah tersebut selama lima tahun terakhir.

Di pihak lain, militer Amerika mengatakan tidak khawatir dengan klaim yang dibuat oleh Taliban tersebut.

"Ketika kami menarik pasukan kami di sana, kami tahu ada kemungkinan Taliban akan masuk ke sana," kata Kolonel Wayne Shanks, juru bicara militer AS.

"Tapi kami percaya kalau keputusan kami untuk meninggalkan wilayah tersebut benar, karena kami harus melihat sumber daya yang kami miliki dan tujuan yang ingin kami capai." tambahnya

Keputusan penarikan tersebut terjadi setelah Jenderal Stanley McChrystal, kepala pasukan AS dan NATO di Afghanistan memutuskan untuk memusatkan kekuatan pasukan di wilayah perkotaan.

Mark Perry, seorang penulis dan pengamat militer AS mengatakan kalau penarikan pasukan Amerika dari lembah Korengal belum tentu menunjukkan kemenangan atau kekalahan Amerika, karena penarikan pasukan seperti itu dapat dianggap sebagai strategi militer di masa lalu. "Pertempuran ini hanya pertempuran yang kecil." Jelas Perry.

"Memang benar pasukan Amerika pergi, tapi mereka pergi karena mereka tidak diperintahkan tinggal di sana."

Saat ini militer Amerika sendiri sedang mencari strategi bagaimana dapat melumpuhkan Taliban dan al-Qaeda secepatnya dan menciptakan "ruang bernapas" bagi pemerintah Afghanistan untuk menerapkan politiknya kepada masyarakat".

[muslimdaily.net/alj]
Diposting pada Selasa, 20-04-2010 | 11:48:52 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar