Senin, 12 April 2010

Israel Gunakan Facebook Utuk Merekrut Agen Mata-Mata


Di sebuah kafe internet di pusat Kota Gaza, banyak orang, sebagian besar masih muda, berselancar.

Beberapa dari mereka asyik dalam dunia Facebook. "Saya menggunakannya 10 jam sehari," kata Mohammed yang memiliki toko. "Saya telah memiliki lebih dari 200 teman di Facebook."

Hamas, gerakan Islam yang menguasai Gaza, percaya bahwa kecintaan sebagian pemdua terhadap situs-situs jejaring sosial itu memudahkan Israel merekrut mata-mata. Pekan ini Hamas mengumumkan akan mengeksekusi siapapun orang yang tertangkap bertindak sebagai agen bagi Israel.

Masalah pribadi

“Facebook adalah satu hal besar besar yang digunakan oleh Israel,", kata Ehab al-Hussein, juru bicara Hamas. "Banyak orang tidak punya menjaga keamanannya sendiri. Mereka membicarakan semua masalah pribadi mereka di internet."

Intelijen Israel kemudian menggunakan informasi tersebut untuk menekan seseorang agar menjadi mata-mata. “Internet memungkinkan Israel untuk mengtahui segalanya tentang mereka," terang Mr Hussein.

Ronen Bergman, seorang ahli Israel tentang intelijen, mengatakan, "Israel menggunakan informasi pribadi yang dimasukkan dalam jumlah besar di internet untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin dapat membantu Israel."

"Jika dalam 50 tahun mereka membuka file rahasia dinas rahasia Israel, Shin Bet, dan intelijen militer, kecanggihan elektronik yang sedang digunakan Israel sekarang di Jalur Gaza bahkan akan membuat James Bond malu. "
Hussein sendiri mengakui bahwa ia memiliki halaman Facebook. "Tapi sayaberhati-hati dengan informasi yang saya tulis," katanya. "Saya hanya mengatakan bahwa saya seorang juru bicara Hamas."

Dia mungkin bukan satu-satunya anggota Hamas yang berkomunikasi di Facebook dan internet.

Hal ini sebagian karena bentuk-bentuk komunikasi lainnya, khususnya telepon selular, dapat dengan mudah disadap dan dapat digunakan untuk melacak gerakan, Bergman mengatakan, sehingga internet telah menjadi pilihan yang lebih disukai.

Salah satu alasan intelijen Israel adalah mengamati situs jejaring sosial untuk mencoba mengidentifikasi informan yang potensial. Bayangkan, sampai tahun 2006, para pemuda Palestina masih bisa masuk ke wilayah yang telah dirampas oleh Israel. Tapi karena akses internet, sekarang, Israel langsung tahu mana yang anggota Hamas atau bukan. (sa/bbc)

http://www.voa-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar